1. Nendeun Omong Yaitu pembicaraan orang tua
atau utusan pihak pria yang berminat mempersunting seorang gadis kepada orang
tua si gadis.
2. Lamaran ( narosan ) yaitu Tahap melamar
atau meminang ini sebagai tindak lanjut dari tahap pertama.
3. Tunangan ( patuker beubeur tameuh ),
yaitu penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.
4. Seserahan (3 – 7 hari sebelum pernikahan).Biasanya
pihak calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot
dapur, makanan, dan lain-lain.
5. Ngibakan atau Siraman. yaitu Berupa
acara memandikan calon pengantin agar bersih lahir dan batin, acara berlangsung
siang hari di kediaman masing-masing calon mempelai.
6. Ngecagkeun Aisan Yaitu Calon pengantin wanita keluar
dari kamar dan secara simbolis digendong oleh sang ibu, sementara ayah calon
pengantin wanita berjalan di depan sambil membawa lilin menuju tempat
sungkeman.
7. Palika atau pelita atau menggunakan lilin yang
berjumlah tujuh buah. Hal ini mengandung makna yaitu rukun iman dan jumlah hari
dalam seminggu.
8. Ngaras Yaitui permohonan izin calon mempelai
wanita kemudian sungkem dan mencuci kaki kedua orangtua pelaksanaan upacara ini
dilaksanakan setelah upacara ngecagkeun aisan.
9. Potong rambut atau Ngerik Yaitu Calon
mempelai wanita dipotong rambutnya oleh kedua orangtua sebagai lambing
memperindah diri lahir dan batin.
10. Meuleum Harupat ( Membakar Harupat )
Yaitu Mempelai pria memegang batang
harupat,pengantin wanita membakar
dengan lilin sampai menyala. Harupat yang sudah menyala kemudian di masukan ke
dalam kendi yang di pegang mempelai wanita, diangkat kembali dan dipatahkan
lalu di buang jauh jauh. Melambangkan nasihat kepada kedua mempelai untuk
senantiasa bersama dalam memecahkan persoalan dalam rumah tangga.
11. Buka pintu Yaitu dengan diawali mengetuk pintu
tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar
pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk
menuju pelaminan.
12. Nincak Endog (Menginjak Telur) yaitu
Mempelai pria menginjak telur di baik papan
dan elekan (Batang bambu muda), kemudian mempelai wanita mencuci kaki
mempelai pria dengan air di kendi, me ngelapnya sampai kering lalu kendi
dipecahkan berdua. Melambangkan pengabdian istri kepada suami yang dimulai dari
hari itu.
13. Ngaleupas Japati ( Melepas Merpati )
yaitu Ibunda dari kedua mempelai berjalan keluar sambil masing masing membawa burung merpati yang kemudian dilepaskan
terbang di halaman. Melambang kan bahwa peran orang tua sudah berakhir
hari itu karena kedua anak mereka telah mandiri dan memiliki keluarga sendiri.
14. Huap Lingkung (Suapan) Yaitu Pasangan
mempelai disuapi oleh kedua orang tua. Dimulai oleh para Ibunda yang
dilanjutkan oleh kedua Ayahanda.
15. Pabetot Bakakak (Menarik Ayam Bakar).
Kedua mempelai duduk berhadapan sambil tangan kanan mereka memegang kedua paha
ayam bakakak di atas meja, kemudian pemandu acara memberi aba - aba, kedua
mempelai serentak menarik bakakak ayam tersebut hinggak terbelah.
16. Numbas. Upacara numbas biasa
dilaksanakan satu minggu setelah akad nikah.
Upacara numbas
mengandung maksud untuk memberi tahu kepada keluarga dan tetangga bahwa
pengantin perempuan “tidak mengecewakan” pengantin laki-laki.
17. Saweran yaitu merupakan upacara memberi
nasihat kepada kedua mempelai yang
dilaksanakan setelah acara akad nikah. Melambangkan
Mempelai beserta keluarga berbagi rejeki dan kebahagiaan.
18. Ngeuyeuk Seureuh. yaitu Kedua calon mempelai
meminta restu pada orangtua masing-masing dengan disaksikan sanak
keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar