Kamis, 30 April 2015

Shalat, beserta syarat dan rukunnya, dan yang membatalkan shalat

Shalat merupakan salah satu rukun islam, shalat di wajibkan kepada seluruh umat muslim yang baligh ( berakal sempurna ). Shalat menurut etimologi atau bahasa adalah ber do'a, dan menurut istilah atau syar'i Shalat adalah melakukan ucapan atau perbuatan yang di awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam beserta syarat dan rukun nya. Shalat ada yang fardu ( wajib ) dan ada juga shalat Sunah ( boleh dikerjakan dan tidak juga tidak apa-apa ). Shalat fardu di lakukan 5 kali dalam sehari, berjumlah 17 raka'at yaitu :

1.     Shalat  Dzuhur jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang.
2.     Shalat Ashar jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore.
3.     Shalat Maghrib Jumlah raka'at nya 3 raka'at. Waktunya sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore.
4.     Shalat Isya jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam.
5.     Shalat Shubuh jumlah raka'atnya 2 raka'at.Waktunya sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi. 
Syarat shalat :
1.      Beragama Islam
2.      Berakal alias tidak gila atau autis
3.      Baligh atau dewasa
4.      Telah sampai dakwah islam kepadanya
5.      Bersih dan suci dari hadats 2 ( yang wajib wudhu atau yang wajib mandi besar ) dan najis
6.      Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut ini :

1.      Masuk waktu shalat
2.      Menghadap ke kiblat
3.      Suci dari najis dan hadas baik hadas kecil maupun besar
4.      Menutup aurat
Rukun Shalat
Dalam shalat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :

1.      Niat
2.      Berdiri bagi yang mampu
3.      Takbiratul ihram
4.      Membaca surat al-fatihah
5.      Ruku' dan ruku' yang tumakninah
6.      I'tidal dan i'tidal yang tuma'ninah
7.      Sujud dan sujud yang tumaninah
8.      Duduk di antara dua sujud dan yang tuma'ninah
9.      Sujud kedua yang tuma'ninah
10.  Tasyahud
11.  Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12.  Salam ke kanan lalu ke kiri
Hal-hal yang dapat membatalkan Shalat, yaitu :

1.     Berbicara
2.     Makan dan minum
3.     Banyak gerakan dan terus menerus
4.     Tidak menghadap kiblat
5.     Terbukanya aurat yang sengaja
6.     mengalami hadats kecil maupun hadats besar
7.     Tersentuhnya najis baik pada badan, pakaian, atau tempat shalat
8.     Tertawa
9.     Murtad, mati, gila, atau hilang akal
10. Berubah niat
11. Meninggalkan salah satu rukun shalat
12. Mendahului Imam, kalau makmum (shalat berjama'ah )
13. Terdapat nya air, bagi shalat nya yang tayamum, kecuali tayamum nya karena alasan lain bukan karena tidak adanya air
14. Mengucapkan salam secara sengaja




Sabtu, 18 April 2015

Islam

Islam (Arab al-islām, الإسلام "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Rukun Islam

yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas. Tambahan dari Lima Rukun, hukum isilam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad, dan zakat.

Rukun islam terdiri dari 5 yaitu : 

Mengucap kan dua kalimah syahadat  
          
    Artinya :
    Aku bersaksi bahwaTiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhamad Saw             adalah utusan Allah.
   2.    Menunaikan Shalat
   3.    Membayar zakat
   4.    Puasa di bulan Ramadhan
   5.    Pergi haji bagi yang mampu

Rukun Iman

Rukun Iman yaitu pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki setiap orang muslim. Jumlahnya ada enam.Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya. Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

Rukun iman yaitu :
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat Allah 
Iman kepada utusan allah ( Nabi dan Rasul-nya)
Iman kepada kitab Allah
Iman kepada hari akhir
Iman kepada Qada dan Qadar 
Iman kepada Allah
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin. Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna).
Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal: Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiahAllah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. Mengimani semuanama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka.
Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt. Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama, mengimani wujud mereka. Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar). Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad). Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.
Iman kepada Kitab-kitab Allah
Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.
pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt. Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya. Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah). Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.
Iman kepada Rasul-rasul Allah
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.
Iman kepada Hari Akhir
Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka.
Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk
Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt. Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu: Mengakuinya dengan lisan Membenarkannya dengan hati dan kemudian Mengamalkannya dengan anggota tubuh..