Postingan kali ini masih seputar adat kebudayaan Sunda, yaitu tentang Rumah Adat Sunda. Rumah di jadikan tempat tinggal, sebagai pelindung dari panas cahaya matahari, dari hujan, dari dingin nya udara malam, atau juga pelindung dari binatang buas, dan juga di gunakan sebagai tempat penyimpanan sandang pangan. Rumah yang dalam bahasa sunda di sebut Imah / Bumi / Rorompok,Tak ada yang bisa menyangkal, setiap rumah adat tentu memiliki ciri dan keunikannya masing-masing. Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m – 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Rumah adat sunda biasanya terbuat dari bahan - bahan yang alami atau menggunakan yang sudah tersedia di alam dan Rumah Adat Sunda Biasanya berbentuk rumah panggung yang kaki-kaki nya terbuat dari batu yang di bentuk kotak yang semakin keatas makin kecil atau runcing yang disebut batu tatapan / tatapakan, atap nya terbuat dari daun rumbia atau ijuk, lantainya ada yang dari papan, atau ada juga yang dari bambu di belah-belah ( palupuh ), dinding nya di sebut bilik yang terbuat dari bambu yang di anyam.
Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya.Ada tiga jenis suhunan, yaitu suhunan panjang, suhunan pendek (suhunan jure) dan lisung nangkub (lesung tertelungkup). Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Berikut Nama Bentuk Rumah Adat Sunda :
Julang ngapak
Julang ngapak yaitu bentuk bangunan rumah yang suhunan bagian sisi kiri kanan agak melebar ke samping. Ada juga yang menyebutnya memakai sorondoy. Apabila di lihat dari arah depan seperti burung yang sedang terbang.
sketsa suhunan julang ngapak
Parahu Kumureub
Parahu kumureb, yaitu bentuk bangunan rumah yang atapnya (suhunan) membentuk perahu terbalik (telungkup).
sketsa suhunan parahu kumereub
Suhunan Jolopong
Suhunan jolopong, yaitu bentuk bangunan yang atapnya (suhunan) memanjang sering disebut suhunan panjang atau gagajahan.
sketsa suhunan jolopong
Bentuk Jolopong sendiri memiliki dua bidang atap. Kedua bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Interior yang dimiliki Jolopong pun sangat efisien. Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng (kamar); dan ruangan belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Ruangan yang disebut emper berfungsi, untuk menerima tamu. Pada waktu dulu, ruangan ini dibiarkan kosong tanpa perkakas atau perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ataupun bale-bale tempat duduk dan jika tamu datang barulah yang empunya rumah menggelarkan tikar untuk duduk tamu.
Interior yang dimiliki Jolopong pun sangat efisien. Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng (kamar); dan ruangan belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Ruangan yang disebut emper berfungsi, untuk menerima tamu. Pada waktu dulu, ruangan ini dibiarkan kosong tanpa perkakas atau perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ataupun bale-bale tempat duduk dan jika tamu datang barulah yang empunya rumah menggelarkan tikar untuk duduk tamu.
Tagog Anjing
Tagog anjing, yaitu bentuk bangunan mirip dengan bentuk badak heuay, tetapi ada sambungan kebagian depan dan sedikit turun. Jadi bangunannya tekuk (ngeluk) seperti anjng jongkok.
sketsa suhunan tagog anjing
Badak Heuay
Badak heuay, yaitu bentuk bangunan seperti saung tidak memakai wuwung sambungan atap (hateup) depan dengan belakang seperti badak sedang membuka mulutnya (menguap, arti sunda heuay).
sketsa suhunan badak heuay
Capit Gunting
Capit gunting, yaitu bentuk bangunan rumah yang atap (suhunan) bagian ujung belakang atas dan depan atas menggunakan kayu atau bambu yang bentuknya menyilang dibagian atasnya seperti gunting.
sketsa suhunan capit gunting
Buka palayu yaitu bentuk Susunan atapnya hampir mirip dengan rumah adat Betawi. Rumah jenis ini biasanya dilengkapi dengan teras yang panjang di bagian depannya.
Buka Pongpok
Buka pongpok yaitu Bentuknya hampir mirip dengan atap buka palayu. Perbedaanya terletak pada bagian pintunya yang diarahkan langsung ke bagian jalan.
Rumah tradisional sunda terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
Hareup (depan)
Bagian depan disebut tepas atau emper, digunakan sebagai tempat menerima tamu laki-laki. Biasanya kosong gak ada perkakas dan biasanya kalo ada tamu yang datang suka di gelarin tikar yang terbuat dari anyaman pandan. Tepas di Baduy disebut juga sosoro dan ada yang diberi tambahan yang disebut sosompang (Khusus di rumah Jaro). Sejajar dengan tepas, biasanya ada kamar yang disediakan untuk tamu.
Tengah
Bagian tengah disebut tengah imah, terdiri dari pangkeng / enggon (kamar) yang kadang-kadang memakai batas dengan dinding bilik, tapi ada juga yang tidak. Pangkeng atau enggon adalah tempat untuk tidur. Dalam rumah yang agak besar, di bagian tengah ini biasanya ada ruangan untuk berkumpul seisi rumah.
Tukang (belakang)
Bagian belakang rumah terdiri dari pawon (dapur), padaringan (tempat menyimpan bahan pangan) dan goah (tempat shalat). ruangan belakang juga sering dipakai untuk menerima tamu perempuan.
Dan ada istilah lain yang ada dalam rumah Adat Sunda :
- Para yaitu ruangan yang ada di antara langit-langit dan atap biasanya tempat menyimpan bahan makanan yang umur nya lama seperti huma atau jagung.
- Para Seuneu digunakan buat menyimpan persediaan kayu bakar atau bisa juga di pakai buat ngunun (makanan yang di keringkan)
- Hawu yaitu tempat perapian
- Catang Hawu yaitu terletak di atas hawu, biasanya suka di pake buat menyimpan makanan yang baru di pais (pepes) atau di bakar
- Parako terletak di depan hawu biasanya di pake buat menghangatkan badan atau dalam bahasa Sunda di sebut siduru
- Babancik (teras) biasanya terdapat di depan pintu masuk di bagian depan.
- Bangbarung yaitu terletak di pintu ( buat ngelangkah kalo mau masuk atau keluar )
- Golodog yaitu sama seperti babancik tapi letak nya di pintu belakang.Golodog terbuat dari kayu atau bambu, biasanya tidak lebih dari dua atau tiga anak tangga. Golodog berfungsi pula untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
- buruan /pipir ( halaman )
- Kolong biasanya di gunakan untuk tempat hewan peliharaan seperti ayam / itik
Demikian postingan kali ini semoga menjadi bahan pengetahuan tentang bentuk dan bagian - bagian dari Rumah Adat Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar