Kamis, 30 April 2015

Shalat, beserta syarat dan rukunnya, dan yang membatalkan shalat

Shalat merupakan salah satu rukun islam, shalat di wajibkan kepada seluruh umat muslim yang baligh ( berakal sempurna ). Shalat menurut etimologi atau bahasa adalah ber do'a, dan menurut istilah atau syar'i Shalat adalah melakukan ucapan atau perbuatan yang di awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam beserta syarat dan rukun nya. Shalat ada yang fardu ( wajib ) dan ada juga shalat Sunah ( boleh dikerjakan dan tidak juga tidak apa-apa ). Shalat fardu di lakukan 5 kali dalam sehari, berjumlah 17 raka'at yaitu :

1.     Shalat  Dzuhur jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang.
2.     Shalat Ashar jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore.
3.     Shalat Maghrib Jumlah raka'at nya 3 raka'at. Waktunya sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore.
4.     Shalat Isya jumlah raka'atnya 4 raka'at. Waktunya sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam.
5.     Shalat Shubuh jumlah raka'atnya 2 raka'at.Waktunya sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi. 
Syarat shalat :
1.      Beragama Islam
2.      Berakal alias tidak gila atau autis
3.      Baligh atau dewasa
4.      Telah sampai dakwah islam kepadanya
5.      Bersih dan suci dari hadats 2 ( yang wajib wudhu atau yang wajib mandi besar ) dan najis
6.      Sadar atau tidak sedang tidur
Syarat sah pelaksanaan shalat adalah sebagai berikut ini :

1.      Masuk waktu shalat
2.      Menghadap ke kiblat
3.      Suci dari najis dan hadas baik hadas kecil maupun besar
4.      Menutup aurat
Rukun Shalat
Dalam shalat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :

1.      Niat
2.      Berdiri bagi yang mampu
3.      Takbiratul ihram
4.      Membaca surat al-fatihah
5.      Ruku' dan ruku' yang tumakninah
6.      I'tidal dan i'tidal yang tuma'ninah
7.      Sujud dan sujud yang tumaninah
8.      Duduk di antara dua sujud dan yang tuma'ninah
9.      Sujud kedua yang tuma'ninah
10.  Tasyahud
11.  Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12.  Salam ke kanan lalu ke kiri
Hal-hal yang dapat membatalkan Shalat, yaitu :

1.     Berbicara
2.     Makan dan minum
3.     Banyak gerakan dan terus menerus
4.     Tidak menghadap kiblat
5.     Terbukanya aurat yang sengaja
6.     mengalami hadats kecil maupun hadats besar
7.     Tersentuhnya najis baik pada badan, pakaian, atau tempat shalat
8.     Tertawa
9.     Murtad, mati, gila, atau hilang akal
10. Berubah niat
11. Meninggalkan salah satu rukun shalat
12. Mendahului Imam, kalau makmum (shalat berjama'ah )
13. Terdapat nya air, bagi shalat nya yang tayamum, kecuali tayamum nya karena alasan lain bukan karena tidak adanya air
14. Mengucapkan salam secara sengaja




Sabtu, 18 April 2015

Islam

Islam (Arab al-islām, الإسلام "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Rukun Islam

yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas. Tambahan dari Lima Rukun, hukum isilam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad, dan zakat.

Rukun islam terdiri dari 5 yaitu : 

Mengucap kan dua kalimah syahadat  
          
    Artinya :
    Aku bersaksi bahwaTiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhamad Saw             adalah utusan Allah.
   2.    Menunaikan Shalat
   3.    Membayar zakat
   4.    Puasa di bulan Ramadhan
   5.    Pergi haji bagi yang mampu

Rukun Iman

Rukun Iman yaitu pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki setiap orang muslim. Jumlahnya ada enam.Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya. Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

Rukun iman yaitu :
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat Allah 
Iman kepada utusan allah ( Nabi dan Rasul-nya)
Iman kepada kitab Allah
Iman kepada hari akhir
Iman kepada Qada dan Qadar 
Iman kepada Allah
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin. Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna).
Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal: Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiahAllah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. Mengimani semuanama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka.
Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt. Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama, mengimani wujud mereka. Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar). Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad). Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.
Iman kepada Kitab-kitab Allah
Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.
pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt. Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya. Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah). Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.
Iman kepada Rasul-rasul Allah
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.
Iman kepada Hari Akhir
Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka.
Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk
Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt. Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu: Mengakuinya dengan lisan Membenarkannya dengan hati dan kemudian Mengamalkannya dengan anggota tubuh..




Jumat, 17 Oktober 2014

Cerita Lucu Terbaru

Gambar wae

Si uyen di titah ngesian biodata ku guruna ker ngalengkapan data, tuluy si Uyen di bre kertas tinggal ngesian. Tuluy di baca eta kertas teh ku si uyen, bari rada teu ngarti, bari pok nateh.

Uyen : bu ari nami di tulis teu bu?
Bu guru : di tulis.
Uyen : ari alamat di tulis bu?
Bu guru : tulis oge.
Uyen : ari nama orang tua di tulis teu bu?
Bu guru : di tulis uyennn...nn
Uyen : ari agama di tulis teu bu?
Bu guru : saryen tulis sakur anu aya di dinya di tulis.
Uyen : ari jenis kelamin di tulis oge bu?
Bu guru : ahhh gambar we lah...
Uyen : oh muhun atuh ari kitu mah bade di gambar.


Ngiuhan

Kacaritakeun odod ker ngagali kuburan, kakara beres eta ngagali kuburan turun hujan gede pisan jeng eweh tempat ngiuhan, sup we odod teh kana sedong kuburan ngiuhan bari nangkarak, can lila jol teh di tanya ku malaikat, cek malaikat teh manrobuka? Na ari Odod ngajawabnateh, ke heula dodoy da kuringmah ngan milu ngiuhan.



Segitu aja dulu, kapan - kapan di sambung lagi, semoga dengan tulisan ini bisa menghibur, mohon ma'af kalo ada yang keliru ini hanya sekedar hiburan semata.

Minggu, 12 Oktober 2014

Cerita Lucu Sikabayan

Cerita Lucu Sikabayan

CERITA LUCU SI KABAYAN

Si kabayan merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat, Sosok Si Kabayan yang lugu namun cerdik, juga sudah ada yang dibikin film layar lebar. Cerita Si Kabayan  bisa dijadikan obat atau hiburan buat anda yang lagi penat, capek, galau dan lain sebagai nya. Berikut sebagian dari kisah-kisah lucu Si Kabayan diantara nya:



 Si Kabayan Ngawas Ujian 

duka timana alesanna si kabayan meunang tugas ngawas ujian barudak SMP.. singketna carita nalika keur ujian matematika di ruangan anu simpe jempling teu kadenge sora jangkrik-jangkrik acan…. na ari peledek teh bau hitut… bau anu bener-bener bau…. atuh para siswa teh jadi rame pada nutup irungna masing-masing….  ngan si kabayan nu teu nutup irung teh da rumasa meureun….  supaya ulah kapanggih si kabayan akhirna nyarita bari jiga anu rada nyentak…”saha ieu anu teu sopan …make hitut di jero ruangan ujian…” Kabeh murid saling tuduhkeun ka babaturanna bari heureuy….  akhirna si kabayan nyarita kieu “..ehem… barudak… bapa apal saha diantara aranjeun anu hitut…. jeung bapa erek mere nyaho jawaban soal ujian lamun aya anu ngaku hitut….”
na atuh ari cung teh kabeh pada ngaku hitut…abdi pa….abdi pa…kabeh nagku…da hayang jawaban ujian..

 Si Kabayan Ngadeupaan Lincar


Si Kabayan jalma miskin taya kaboga. Di sakampung éta mah pangmalaratna baé meureun. Imahna teu béda ti saung butut. Ari pagawéanana, kitu wé buburuh ngoréd.
Béda deui jeung tatangga Si Kabayan, bandar munding anu kacida beungharna. Sawahna lega, kebonna puluhan héktar, imahna gé nya gedé nya agréng.
Sakali mangsa tatangga Si Kabayan téh hajat gedé, ngawinkeun anakna. Ondangana kacida lobana, boh ti nu jauh boh ti nu deukeut. Carék wiwilanganana salembur éta mah diondang kabéh, iwal Si Kabayan.
Si Kabayan jeung pamajikanana teu kira-kira waé nalangsaeunana. Tuluy waé Si Kabayan téh ngalaan baju, kencling indit ka pipir imah nu boga hajat, pék ngadeupaan lincar.
“Sadeupa, dua deupa, tilu deupa, …,” cenah.
Sémah kacida kagéteunana, nénjo kalakuan Si Kabayan kitu téh. Saréréa ngariung nénjokeun Si Kabayan ngadeupaan imah nu boga hajat.
Pribumi ogé norojol; barang ngadéngé rebut-ribut di luar téh, gancang kaluar. Ari rét ka Si Kabayan, manéhna ngajenghok, tuluy nanya ka Si Kabayan.
“Ku naon Kabayan, manéh téh ngadeupaan lincar? Bet éta jeung teu dibaju kitu, kawas budak waé.”
Témbal Si Kabayan, “Wah, mun kolot gé diondang.”
Nu boga hajat pohara éraeunana, rumasa ngabéda-béda jelema. Gancang waé nyarita.
“Kapan ti kamari gé diondang. Manéhna mah sok pohoan. Gancang balik, dibaju heula, engké ka dieu, sakalian bawa pamajikan,” kitu ceuk nu boga hajat téh.
Si Kabayan kacida atoheunana.


Si Kabayan Pelesir ka Amerika

Kabayan jeung Mitoha na pelesir ka Amerika. Diditu maranehna jalan jalan ka musieum.
Kabayan keur molototan Mumi mesir kuno, pas di handapeun peti batu na aya tulisan 1227BC.
Kabayan : "Abah...aya angka di batu ieu 1227BC maksudna naon nya, Abah?"
Mitoha : "Ah sia mah dasar kampung, katingali kurang gaul, teu gableg ka nyaho... Eta teh PIN BlackBerry na Firaun...!"




   Si Kabayan Ngala Nangka

 Si Kabayan dititah ngala nangka ku mitohana. “Nu kolot ngala nangka téh, Kabayan!” Ceuk mitohana. Kencling Si Kabayan ka kebon, nyorén bedog rék ngala nangka. Barang nepi ka kebon, Si Kabayan alak-ilik kana tangkal nangka. Manggih nu geus kolot hiji tur gedé pisan. Tuluy waé diala. Barang dipanggul kacida beuratna.

“Wah, moal kaduga yeuh mawana, “ pikir Si Kabayan téh. Tuluy wé nangka téh ku Si Kabayan dipalidkeun ka walungan. Jung waé balik ti heula, da geus kolot ieuh!” ceuk Si Kabayan téh nyarita ka nangka.

Barang tepi ka imah, Si Kabayan ditanya ku mitohana.

“Kabayan, meunang ngala nangka téh?”

“Komo wé meunang mah, nya gedé nya kolot,” témbal Si Kabayan.

“Mana atuh ayeuna nangkana?” Mitohana nanya.

“Har, naha can datang kitu? Apan tadi téh dipalidkeun dititah balik ti heula, ceuk Si Kabayan téh.

“Ari manéh, na mana bodo-bodo teuing. Moal enya nangka bisa balik sorangan!” Mitoha Si Kabayan keuheuleun pisan.

“Wah nu bodo mah nangkana, kolot-kolot teu nyaho jalan balik,” ceuk Si Kabayan bari ngaléos.


Semoga dengan adanya kisah dari Cerita Lucu Si Kabayan  bisa menjadi obat dan membawa tawa untuk anda semua.

Selasa, 23 September 2014

Suku Sunda

Indonesia adalah bangsa yang besar, yang kaya akan sumber daya alam nya, hingga budaya dan adat istiadat nya yang bermacam-macam. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai Suku Bangsa, dan diantara suku bangsa yang ada di indonesia adalah Suku Sunda.
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa bagian barat dengan istilah Tatar Pasundan / parahiyangan yang mencakup wilayah administrrasi wilayah Jawa Barat dan  Banten.  Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia.  Mayoritas orang Sunda beragama Islam, akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan / Jati Sunda ( agama sunda buhun ). Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah Bahasanya dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang sunda bersifat jujur dan pemberani. Orang sunda juga adalah yang pertama kali melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Bangsa lain pada abad ke 15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda Portugal. 

Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah  Prasasti berbentuk tugu batu (padrao) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan sunda-Portugis yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padrão ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.
Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I),sekarang termasuk wilayah  Jkarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia smentara sebuah replikanya dipamerkan di  Museum Sejarah Nasional




Sejarah Awal Sunda
Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansekerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, berkilau, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289). Dalam bahasa Jawa Kuno (Kawi) dan bahasa Bali pun terdapat kata sunda, dengan pengertian: bersih, suci, murni, tak tercela/bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928: 219). Orang Sunda meyakini bahwa memiliki etos atau karakter Kasundaan, sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar),singer (mawas diri), dan pinter (cerdas). Karakter ini telah dijalankan oleh masyarakat yang bermukim di Jawa bagian barat sejak zaman kerajaan KerajaanSalakanagara,Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda-Galuh, Kerajaan Pajajaran hingga sekarang .
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja Purnawarman pada tahun 397 untuk menyebut ibukota Kerajaan Tarumanagara yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini dijadikan alasan oleh Kerajaan Galuh untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batasnya.

Pandangan Hidup
Selain agama yang dijadikan pandangan hidup, orang Sunda juga mempunyai pandangan hidup yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pandangan hidup tersebut tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya karena secara tersurat dan tersirat dikandung juga dalam ajaran agamanya, khususnya ajaran agama Islam. Pandangan hidup orang Sunda yang diwariskan dari nenek moyangnya dapat diamati pada ungkapan tradisional, juga dari naskah kuno.

Hubungan antara sesama manusia


Hubungan antara manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat Sunda pada dasarnya harus dilandasi oleh sikap “silih asih, silih asah, dan silih asuh”, artinya harus saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban, kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan, seperti tampak pada ungkapan-ungkapan berikut ini:
  • Kawas gula jeung peueut yang artinya hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih.
  • Ulah marebutkeun balung tanpa eusi yang artinya jangan memperebutkan perkara yang tidak ada gunanya.
  • Ulah ngaliarkeun taleus ateul yang artinya jangan menyebarkan perkara yang dapat menimbulkan keburukan atau keresahan.
  • Ulah nyolok mata buncelik yang artinya jangan berbuat sesuatu di hadapan orang lain dengan maksud mempermalukan.
  • Buruk-buruk papan jati yang artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita, orang tua tentu dapat mengampuninya.

Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya

Hubungan antara manusia dengan negara dan bangsanya, menurut pandangan hidup orang Sunda, hendaknya didasari oleh sikap yang menjunjung tinggi hukum, membela negara, dan menyuarakan hati nurani rakyat. Pada dasarnya, tujuan hukum yang berupa hasrat untuk mengembalikan rasa keadilan, yang bersifat menjaga keadaan, dan menjaga solidaritas sosial dalam masyarakat. Masalah ini dalam masyarakat Sunda terpancar dalam ungkapan-ungkapan:
  • Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balarea (harus menjunjung tinggi hukum, berpijak kepada ketentuan negara, dan bermupakat kepada kehendak rakyat.
  • Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka).
  • Nyuhunkeun bobot pangayon timbang taraju (memohon pertimbangan dan kebijaksanaan yang seadil-adilnya, memohon ampun)

Bahasa
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam bertutur kata. Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota Bandung dan Bogor, dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda.
Ada beberapa Dialek dalam bahasa Sunda, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek berbeda. Dialek-dialek ini adalah:
  • Dialek Barat (Bahasa Banten)
  • Dialek Utara
  • Dialek Selatan (Priangan)
  • Dialek Tengah Timur
  • Dialek Timur Laut (Bahasa Sunda Cirebon)
  • Dialek Tenggara
Dialek Barat dipertuturkan di daerah Banten dan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk kota Bogor dan beberapa daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di Kabupaten Majalengka dan Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Cirebon dan Kuningan, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Ciamis, juga di beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.

Kesenian

Seni tari

Seni tari utama dalam Suku Sunda adalah tari Jaipongan, tari merak, dan tari topeng.
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti gendang, gong, saron, kacapi,  dsb. Degung bisa diibaratkan 'Orkestra' dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.

Wayang Golek

Tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Cerita wayang yang populer saat ini banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik.

Seni musik

Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda :
Bubuy Bulan Es Lilin Manuk Dadali Tokecang Warung Pojok
1. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
2. Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal.

Rumah Adat
Secara tradisional rumah orang Sunda berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m - 0,8 m atau 1 meter di atas permukaan tanah. Pada rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggi kolong ada yang mencapai 1,8 meter. Kolong ini sendiri umumnya digunakan untuk tempat mengikat binatang-binatang peliharaan seperti sapi, kuda, atau untuk menyimpan alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, garu dan sebagainya. Untuk naik ke rumah disediakan tangga yang disebut Golodog yang terbuat dari kayu atau bambu, yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
Rumah adat Sunda sebenarnya memiliki nama yang berbeda-beda bergantung pada bentuk atap dan pintu rumahnya. Secara tradisional ada atap yang bernama suhunan Jolopong, Tagong Anjing, Badak Heuay, Perahu Kemureb, Jubleg Nangkub, Capit Gunting, dan Buka Pongpok. Dari kesemuanya itu, Jolopong adalah bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya atau di desa-desa.
Jolopong memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah. Batang suhunan sama panjangnya dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah menyebelah, sedangkan lainnya lebih pendek dibanding dengan suhunan dan memotong tegak lurus di kedua ujung suhunan itu.
Interior yang dimiliki Jolopong pun sangat efisien. Ruang Jolopong terdiri atas ruang depan yang disebut emper atau tepas; ruangan tengah disebut tengah imah atau patengahan; ruangan samping disebut pangkeng (kamar); dan ruangan belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan tempat menyimpan beras yang disebut padaringan. Ruangan yang disebut emper berfungsi untuk menerima tamu. Dulu, ruangan ini dibiarkan kosong tanpa perkakas atau perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ataupun bale-bale tempat duduk. Jika tamu datang barulah yang empunya rumah menggelarkan tikar untuk duduk tamu. Seiring waktu, kini sudah disediakan meja dan kursi bahkan peralatan lainnya. Ruang balandongan berfungsi untuk menambah kesejukan bagi penghuni rumah. Untuk ruang tidur, digunakan Pangkeng. Ruangan sejenis pangkeng ialah jobong atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang atau alat-alat rumah tangga. Ruangan tengah digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga dan sering digunakan untuk melaksanakan upacara atau selamatan dan ruang belakang (dapur) digunakan untuk memasak.
Ditilik dari segi filosofis, rumah tradisional milik masyarakat Jawa Barat ini memiliki pemahaman yang sangat mengagumkan. Secara umum, nama suhunan rumah adat orang Sunda ditujukan untuk menghormati alam sekelilingnya. Hampir di setiap bangunan rumah adat Sunda sangat jarang ditemukan paku besi maupun alat bangunan modern lainnya. Untuk penguat antar tiang digunakan paseuk (dari bambu) atau tali dari ijuk ataupun sabut kelapa, sedangkan bagian atap sebagai penutup rumah menggunakan ijuk, daun kelapa, atau daun rumia, karena rumah adat Sunda sangat jarang menggunakan genting. Hal menarik lainnya adalah mengenai material yang digunakan oleh rumah itu sendiri. Pemakaian material bilik yang tipis dan lantai panggung dari papan kayu atau palupuh tentu tidak mungkin dipakai untuk tempat perlindungan di komunitas dengan peradaban barbar. Rumah untuk komunitas orang Sunda bukan sebagai benteng perlindungan dari musuh manusia, tapi semata dari alam berupa hujan, angin, terik matahari dan binatang.
Sistem Kekerabatan
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat bilateral, garis keturunan ditarik dari pihak bapak dan ibu. Dalam keluarga Sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan. Dicontohkannya, pertama, saudara yang berhubungan langsung, ke bawah, dan vertikal. Yaitu anak, incu (cucu), buyut (piut), bao, canggahwareng atau janggawareng, udeg-udeg, kaitsiwur atau gantungsiwur. Kedua, saudara yang berhubungan tidak langsung dan horizontal seperti anak paman, bibi, atau uwak, anak saudara kakek atau nenek, anak saudara piut. Ketiga, saudara yang berhubungan tidak langsung dan langsung serta vertikal seperti keponakan anak kakak, keponakan anak adik, dan seterusnya. Dalam bahasa Sunda dikenal pula kosa kata sajarah dan sarsilah (salsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sajarah adalah susun galur/garis keturunan.

Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani, dan berladang, ini disebabkan tanah Sunda yang subur. Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang berladang secara berpindah-pindah.
Selain bertani, masyarakat Sunda seringkali memilih untuk menjadi pengusaha dan pedagang sebagai mata pencariannya, meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang sederhana, seperti menjadi penjaja makanan keliling, membuka warung atau rumah makan, membuka toko barang kelontong dan kebutuhan sehari-hari, atau membuka usaha cukur rambut, di daerah perkotaan ada pula yang membuka usaha percetakan, distro, cafe, rental mobil dan jual beli kendaraan bekas. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda, terutama asal  Tasikmalaya dan Garut, Chairul Tanjung Dan Edy Kusnadi Sariaatmadja merupakan contoh-contoh pengusaha berdarah Sunda yang berhasil. Chairul Tanjung dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja bahkan masuk ke dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia yang dirilis majalah Forbes pada tanggal 29 November 2012.
Profesi lainnya yang banyak dilakoni oleh orang Sunda adalah sebagai Pegawai Negri, penyanyi, seniman, dokter, diplomat dan pengusaha.

Sumber :

WIKIPEDIA

Minggu, 24 Agustus 2014

Kata Bijak, Kata Motivasi PALING HOT

CINTAIlah dirimu,
RAYU dengan pemahaman DIRIMU,
ROMANTISlah dengan MIMPImu,
BERTUNANGANlah dengan KESEDERHANAANMU, MENIKAHlah dengan KEJENIUSANmu, 
BERCERAIlah dengan EGOmu , itulah jalan yang baik untuk HIDUP



Detik menuntun menit mengganti..
Semua bukannya tak mau menunggu..
Tapi roda bumi memang akan terus berputar..
Dan tak ada yang mampu menghentikannya..

Kadang sedih terkadang bahagia..
Muram karna benci..
Dendam silih merasuki..
Bisa kah kau pahami?

Tapi sejenak kau pejamkan mata..
Begitu gelap tak berupa..
Detak jam terus mengiringi..
Dan perlahan hati mulai berbicara..

Tapi itulah waktu dimana kau bisa mengerti..
Bahwa selalu ada terang akan hadir..
Bukalah mata dan tersenyumlah..
Maka dunia akan tersenyum padamu.

__ PASANGAN HIDUP__

Yang membuat hati SENANG bukan karena UANG, tapi pasangan hidup yang penuh KASIH SAYANG.

Yang membuat hati NYAMAN bukan karena JABATAN, tapi pasangan hidup yang penuh PENGERTIAN.

Yang membuat hati BERSYUKUR bukan karena kehidupan yang MAKMUR, tapi pasangan yang hidup JUJUR.

Yang membuat semangat BERKOBAR bukan karena mobil yang BERJAJAR, tapi pasangan yang hidupnya PENYABAR.

Yang membuat hidupnya BERKAT bukan rumah yang BERTINGKAT, tapi pasangan yang hidupnya TAAT.

Yang membuat hidup BAHAGIA bukan karena HARTA tapi pasangan yang hidup yang SETIA.

Yang membuat hidup SUKA CITA bukan karena memiliki PERMATA, tapi memiliki pasangan hidup yang penuh CINTA.

Mulailah hidupmu untuk menjadi BERKAH bagi orang yang paling dekat dengan kamu, yaitu pasangan hidupmu.

KEBERHASILAN SEJATI adalah ketika kamu tetap SETIA dan bisa membuat pasangan hidupmu BERBAHAGIA saat hidup BERSAMAMU.


Kita pernah "DILUKAI" dan mungkin pernah "MELUKAI" tapi karena itu kita BELAJAR tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.

Kita pernah "DIBOHONGI" dan mungkin pernah "MEMBOHONGI", tapi dari itu kita belajar tentang KEJUJURAN.

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.

Dan Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali.

Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.

Karena :
Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar,
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua

JATUH, berdiri lagi KALAH, berusaha lagi GAGAL, mencoba lagi. Teruslah BELAJAR dan BERUSAHA untuk Menjadi Lebih baik Hingga Ajal Menjemput Nyawa. 


Mengapa MENIKAH? Karena mereka Jatuh Cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia?
Apakah karena jatuh cinta?
NO!! Tapi karena mereka terus : "MEMBANGUN CINTA".

Jatuh Cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi MEMBANGUN CINTA itu perlu waktu seumur hidup.

Mengapa Jatuh Cinta gampang?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap.

Di sini letak perbedaan JATUH CINTA dan MEMBANGUN CINTA.

Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Tapi MEMBANGUN CINTA diperlukan dalam keadaan jengkel.

Dalam keadaan jengkel, cinta tidak lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.

Cinta yang dewasa TIDAK menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah Keuangan, Orangtua dan Keluarga..

Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut-larut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan.

Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri saja, mereka akan saling melukai.

Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi NERAKA.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki?
Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari TEMAN HIDUP atau MUSUH HIDUP?

Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah Bermusuhan??

Mencari teman hidup memang dimulai dengan Jatuh Cinta.
Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah MEMBANGUN CINTA.
Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa:
• Saling Mengoreksi dan Berunding,
• Saling Menghargai dan Tenggang rasa,
• Saling Setia dan Menopang
• Saling Mendengarkan dan Memahami,
• Saling Mengalah dan Bertanggung jawab

Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah.
Tetapi sesudah itu BANGUNLAH!






Lirik Lagu Oon B - Tong Di Cengcerikan

Oon B
Tong Di Cengcerikan

Panas nu sakieu mentrang
Sugan teh moal rek hujan
Sono bogoh anu urang
Geuningan teu bisa manjang

Asa dina pangimpian
Urang jadi pipisahan
Kadeudeuh nu nyangreud pageuh
Kiwari talina udar

Urang teu bisa embung
Najan ka gandrung sagunung
Urang teu bisa nolak
Najan duriat sajagat

Urang lir ibarat wayang
Usik malik na ku dalang
Anu teu wasa teu weunang
Beureum hideung kumaha dalang

Apan hirup ngalakon
Saperti dina sinetron
Caritana kedah pisah
Nya hamo bisa dipondah

Urang teu bisa embung
Najan laput rasa gandrung
Urang teu bisa nolak
Najan limpas ku ka beurat

Tarimakeun janteun rangda
Akang pasrah jadi duda
Najan pait bari peuheur
Teu bisa di kumahakeun
Ulah ceurik
Tong di ceungceurikan

Takdir teu beunang dipungkir
Kadar teu bisa di singlar
Najan pada pada beurat
Meureun gurat keudah peugat
Ulah ceurik
Tong di ceungceurikan

Wayahna cing tumarima
Urang teu bisa kumah
Teu bisa kumaha